Kamis

Teruntuk Anakku


Anakku.
Ibu ingin menceritakan sesuatu padamu, ibu tahu kau mungkin saja dimasa depan tidak akan ada tapi ibu ingin cerita padamu. tak peduli kau ada atau tidak ada suatu hari nanti, hanya saja ibu ingin menyampaikan semuanya biar dada ibu tidaklah begitu sakit

Anakku...
Kalau kau jadi pemimpin negeri ini, ibu ingin kau mempertahankan kesatuan dan persatuan bangsa ini,. Tak peduli dia berbeda agama, tak peduli dia berbeda ras, warna kulit, kebudayaan, bahasa dan sebagainya karena pada dasarnya negeri kita sudah berbeda-beda, dan itu merupakan satu-satunya yang membuat negeri kita unik dari yang lain maka jagalah persatuannya. Apapun seberat apapun rintangan kekompakan bias mengatasi segalnya. Jangan jadikan hal-hal sepele menjadi alasan untuk terpecah belahnya bangsa ini, jangan karena perbedaan pendapat, atau agama menjadi alas an tidak bersatunya bangsa ini, pekalah terhadap apa yang akan terjadi, pekalah terhadap hal-hal kecil yang terjadi karena dari yang kecil itu terkadang menimbulkan hal yang besar. Dengarkan orang disekelilingmu meskipun itu dari seorang anak kecil, jangan karena kau seorang pemimpin lantas kau tidak mendngar penderitaan rakyat kecilmu karena kau jadi seperti itu juga karena mereka.
Anakku....
Kalau kau jadi pemimpin negeri ini ibu ingin kau memerdekakan bangsa ini, merdeka dari segalanya
kau juga tahu negeri ini sudah merdeka puluhan tahun yang lalu, bahkan saat kau membaca tulisan ini negeri ini sudah begitu jauh merdeka. Tapi anakku...meskipun telah merdeka negeri ini bangsanya belum merdeka, kemerdekaan hanya dikecam oleh beberapa kalangan saja tidak bagi mereka yang terpojok dibalik gelap panggung sejarah, negeri ini sudah merdeka ...sudah merdeka tapi kenapa...anak-anak kecil itu masih mengamen dijalanan? Bukankah mereka seharusnya ada di bangku sekolahnya masing-masing? Apa yang membuat negeri ini begitu tak peduli anakku?ataukah sekarang waktunya anak-anak menjadi manusia itu harus dengan belajar seperti itu berjuang demi hidup?melawan kekerasan hidup haruskah seperti itu? Kau harus ingat anakku mereka adalah generasi bangsa ini mereka adalah bagian yang akan menentukan nasib bangsa kita ini dimasa depan. Karena harus kau tahu Bisa saja diantara anak-anak kecil itu, anak-anak yang mengemis itu suatu hari dimasa depan adalah pemimpin bangsa ini? Mungkin bukan? Itu adalah salah satu bentuk yang belum merdeka dinegeri kita anakku...
ini memang bukan tanggung jawab kau sepenuhnya tapi tanggung jawab semua bangsa ini tapi kau adalah pemimpin bangsa ini ditanganmulah pusat pengendali bangsa ini.
Anakku....
Jika kau menjadi seorang pemimpin negeri ini aku ingin kau menegakkan hokum setegak-tegaknya,,hokum bangsa ini belum tegak anakku, kami dan pemimpin bangsa kita juga sedang berjuang menegakkan hokum bagi bangsa ini, tidaklah mudah anakku tapi dengan kerjasama, dengan berjuang sama-sama insyaallah semuanya akan berhasil. Negeri ini sedang berjuang memerangi korupsi anakku dan mudah-mudahan suatu hari dimasa kau kebudayaan korupsi sudah tak adalagi.
Anakku...
Kalau kau jadi pemimpin megeri ini suatu hari nanti aku ingin kau tidak melupakan kebudayaan bangsa ini karena Entah sudah beberapa kali kebudayaan kita di klaim bangsa lain, hal tersebut terjadi mungkin saja dikarenakan kita yang punya kebudayaan itu tidak peduli lagi. Ibu suka sedih anakku....jika ibu melihat orang orang bule itu menyanyikan pupuh, menynnyikan lagu sunda, menari tarian bali, menari jaipong, memainkan kecapi, memainkan gamelan, bukannya tidak boleh tapi ibu merasa sedih karena kita yang punya semua itau begitu merasa asing dengan semuanya, jangankan memainkannya hapal namanya saja kita tidak bisa bagaimana bangsa kita kedepannya???anakku sedikit demi sedikit kebudayaan kita mulai terhapuskan, bahkan terlupakan dan tenggelam ditelan era modern. Haruskah kita diam....?lantas bagaimana kita bicara kepada nenek moyang kita yang menciptakan semua kebudayaan itu. Akankah generasi kita hapal semua itu atau mereka hanya mengenang lewat sebuah cerita seperti kita mendengarkan cerita-cerita malinkundang, sangkuriang dari nenek kita yang sekarang tak lagi bias kita dengar. Ibu berpikir sepertinya hal itu akan terjadi pada bangsa kita tidak untuk bangsa lain dan jadilah kita tuan rumah yang tidak tahu rumahnya sendiri. Ibu benar-benar sangat sedih.
Anakku...
Kalau kau jadi pemimpin bangsa ini, aku ingin kau menjaga setiap jengkal tanah dan lautan bangsa ini. Karena kau harus tahu allah sudah menghadiahkan tanah yang begitu kaya, lautan yang begitu kaya pada bangsa ini, tanah bangsa ini begitu subur anakku..sangat subur sampai-sampai kalau kau menyimpan tongkat atau batu pada tanah bangsa ini maka pagi harinya ketika kau melihat tongkat dan batu itu sudah menjadi tanaman. Jangan sampai tindakanmu yang sepele bias membuat kesalahan yang besar sampai kegenerasi kita selanjutnya. Ibu sungguh tidak menginginkan hal tersebut terjadi lagi, cukuplah sudah sampai disini hal seperti itu terjadi, jangan sampai kita yang punya, kita yang jadi buruh tapi hasil kekayaan kita diambil orang lain. Kau harus perhatikan itu...!!
Anakku...
Bangsa kita tidak bodoh, hanya saja bangsa kita butuh sedikit kepercayaan, perhatian pengakuan dan dukungan. Banyak guru besar bertebaran di negeri ini, banyak otak-otak cemerlang yang bertumbuhan di setiap pelosok negeri ini, banyak atlit-atlit tangguh negeri ini, banyak seniman-seniman hebat negeri ini, dll tapi kadang kita melupakan semua itu sehingga pada akhirnya rasa nasionalisme bangsa ini sedikit memudar.
Anakku kau tahu perjuangan kami tidaklah akan cukup sampai disini maka sudi kiranya kau meneruskannya ... seandainya pula banyak kesalahan yang kami lakukan sehingga membuat penderitaan engkau dimasa mendatang maka sudi kiranya kau menata kembali negeri ini bukannya mencari siapa sebenarnya yang harus dijadikan kambing hitam. Karena masa mu dan masa ibu tidaklah akan sama tidak anakku..hidup tidak berjalan mundur kebelakang.
Ibu tahu tugas ini sangatlah berat tapi dengan keyakinan, usaha,doa, kerjasama semuanya akan terwujud. Selamatkanlah moral perempuan bangsa ini karena merekalah yang akan menentukan nasib bangsa ini sampai seterusnya. Dan selamatkanlah generasi bangsa ini karena merekalah yang akan menanggung bagaimana nasib bangsa ini dimasa yang akan datang???

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Quality advertising. Big traffic. Increase sales. Promote your website. Advertise your product to shoppers.