Sabtu

Kafein Bahayakah???


Anda suka minum kopi? Oh tentu! Apalagi kalau untuk Mahasiswa menjelang UTS atau UAS kopi adalah sahabat setianya setiap malam. Betul bukan?? Tapi mulai sekarang sepertinya anda harus mulai membatasi minum-minuman semacam kopi, teh atau minuman berenergi lainnya so dikarenakan dalam minuman tersebut terdapat banyak kafein…lho ada apa to dengan kafein? Mau tahu mari kita lihat ada apa dengan kafein
Sejarah
Kafeina atau yang biasa kita kenal dengan kafein, ialah senyawa alkaloid xantina berbentuk kristal dan berasa pahit yang bekerja sebagai obat perangsang psikoaktif dan diuretik ringan. Kafeina ditemukan oleh seorang kimiawan Jerman, Friedrich Ferdinand Runge, pada tahun 1819. Ia menciptakan istilah "kaffein" untuk merujuk pada senyawa kimia pada kopi. Nama lain dari kafein yaitu 1,3,7-trimetilksantina, trimetilksantina,teina, metilteobromina dengan Rumus molekul C8H10N4O2. Memiliki Massa molar 194,19 g•mol−1 berbentuk bubuk putih tidak berbau, Densitas 1,2 g•cm−3, padat, Titik leleh, 227-228 °C (anhidrat) 234-235 °C (monohidrat), Titik didih, 178 °C (menyublim), Kelarutan dalam air 22 mg•mL−1 (25 °C), 180 mg•mL−1 (80 °C) 670 mg•mL−1 (100 °C) Keasaman (pKa)−0,13 – 1,22 Momen dipole 3,64 D (terhitung)
Katanya manusia telah mengonsumsi kafein sejak Zaman Batu, weleh..weleh dah lama banget ya, Manusia zaman dahulu menemukan bahwa penguyahan biji, ranting, dan daun tumbuh-tumbuhan tertentu memiliki efek meringankan rasa lelah, merangsang kesadaran, dan memperbaiki suasana hati. Efek kafein ini kemudian ditemukan dapat ditingkatkan dengan menyeduhkan bagian tumbuhan tersebut dengan air panas. Banyak kebudayaan yang mempunyai legenda mengenai asal usul tumbuhan tersebut.
Menurut salah satu legenda populer Cina, Kaisar Cina Shennong, yang dimitoskan telah berkuasa sekitar tahun 3000 SM, tanpa sengaja menemukan bahwa ketika beberapa dedaunan jatuh ke dalam air mendidih, minuman yang wangi dan dapat memulihkan tenaga dihasilkan. Shennong juga disebut-sebut dalam karya Lu Yu, Cha Jing, mengenai teh. Sejarah kopi pun telah tercatat sejak abad ke-9. Pada saat itu, biji kopi hanya tersedia dari habitat aslinya saja, Etiopia. Legenda populer menceritakan penemuan kopi oleh seorang penggembala kambing bernama Kaldi yang memantau bahwa kambing-kambingnya menjadi lebih aktif dan tidak tidur pada malam hari setelah merumputi semak-semak kopi. Setelah ia mencoba buah kopi yang dimakan oleh kambingnya, ia juga mendapatkan khasiat yang sama. Literatur paling awal yang menyebutkan adanya kopi kemungkinan adalah sebuah referensi mengenai Bunchum dalam karya seorang Persia al-Razi. Pada tahun 1587, Malaye Jaziri menyusun suatu karya yang menilik sejarah dan kontroversi hukum kopi berjudul "Undat al safwa fi hill al-qahwa". Dalam karyanya ini, Jaziri mencatat bahwa seorang Sheikh, Jamal-al-Din al-Dhabhani, mufti Aden, adalah yang pertama menggunakan kopi pada tahun 1454, dan pada abad ke-15, para Sufi Yaman secara rutin menggunakan kopi untuk terus terbangun selama berdoa.
Sumber kafein
Kafein secara alami sumbernya terdapat pada species tumbuhan seperti kopi, teh, kakao, selain itu tanaman mate dan guarana dan kadang-kadang digunakan dalam pembuatan minuman berenergi tinggi dan teh. Kafein dialam berfungsi sebagai pestisida alami. Kafein melumpuhkan dan mematikan serangga-serangga tertentu yang memakan tanaman tersebut. Itulah yang menyebabkan daun kopi terlihat mulus dibanding tumbuhan lainnya.
Sumber utama kafein dunia adalah biji kopi. Kandungan kafeina pada kopi bervariasi, tergantung pada jenis biji kopi dan metode pembuatan yang digunakan. Secara umum, satu sajian kopi mengandung sekitar 40 mg (30 mL espresso varietas arabica) kafeina, sampai dengan 100 mg kafeina untuk satu cangkir (120 mL) kopi. Umumnya, kopi dark-roast memiliki kadar kafeina yang lebih rendah karena proses pemanggangan akan mengurangi kandungan kafeina pada biji tersebut. Kopi varietas arabica umumnya mengandung kadar kafeina yang lebih sedikit daripada kopi varietas robusta. Kopi juga mengandung sejumlah kecil teofilina, namun tidak mengandung teobromina.
Metabolism, Manfaat dan Kerugian
Kafeina mengikat reseptor adenosina di otak. Adenosina ialah nukleotida yang mengurangi aktivitas sel saraf saat tertambat pada sel tersebut. Seperti adenosina, molekul kafeina juga tertambat pada reseptor yang sama, tetapi akibatnya berbeda. Kafeina tidak akan memperlambat aktivitas sel saraf/otak, sebaliknya menghalangi adenosina untuk berfungsi. Dampaknya aktivitas otak meningkat dan mengakibatkan hormon epinefrin terlepas. Hormon tersebut akan menaikkan detak jantung, meninggikan tekanan darah, menambah penyaluran darah ke otot-otot, mengurangi penyaluran darah ke kulit dan organ dalam, dan mengeluarkan glukosa dari hati. Lebih jauh, kafeina juga menaikkan permukaan neurotransmitter dopamine di otak.
Kafein dapat diibaratkan dua mata pisau yang satu merugikan, dan yang satu lagi menguntungkan.
Kafein disebut menguntungkan karena misalnya menekan rasa kantuk, mengurangi rasa bosan, meningkatkan semangat saat bekerja, serta meningkatkan kewaspadaan sehingga baik dikonsumsi terutama untuk aktivitas menyetir jarak jauh, bekerja di waktu malam maupun bekerja dengan mesin pabrikan. Dalam kasus-kasus di atas, boleh dibilang kafein telah menjadi ‘penyelamat hidup’ karena dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja dengan mesin pabrikan maupun kecelakaan lalu lintas karena mengantuk.
Akan tetapi disisi lain kafein juga banyak merugikan misalnya
1.Penggunaan berlebih dan dalam jangka waktu lama dari kafein akan mengganggu pola tidur Anda baik berupa insomnia (tidur tidak nyenyak) maupun justru kebanyakan tidur dan mudah mengantuk apabila tidak minum kafein. Efek ini ditimbulkan melalui blokade reseptor adenosine yang berfungsi dalam pengaturan proses tidur.
2.Kafein memiliki efek diuresis (menimbulkan banyak kencing) sehingga potensial untuk menimbulkan dehidrasi bagi beberapa orang yang sering bekerja keras
3.Kafein meningkatkan sekresi asam lambung dan pepsin
4.Kafein apalagi bersamaan dengan rokok akan melemahkan katup bawah dari kerongkongan (lower sphincter of oesophagus) sehingga katup tersebut sering tidak dapat menutup dengan sempurna. Akibatnya cairan lambung yang asam seringkali dimuntahkan kembali ke dalam kerongkongan sehingga menimbulkan rasa panas pada daerah dada yang seringkali berulang (heartburn
5.Kafein diduga dapat meningkatkan sedikit kadar gula darah
6.Kafein meningkatkan kadar plasma darah dari asam lemak bebas, adrenalin dan kortisol.
7.Kafein dapat memicu munculnya serangan sakit kepala migren pada individu yang rentan
8.Kafein terbukti dapat meningkatkan jumlah kejadian maupun derajat gangguan premenstrual syndrome (PMS) pada sepertiga wanita. Jika konsumsi kafein menjadi rutinitas selama 10 hari atau lebih maka resiko kejadian ini menjadi 7 kali lipat lebih tinggi daripada wanita yang tidak mengkonsumsi kafein. Beberapa masalah infertilitas pada wanita juga diduga berkaitan dengan konsumsi kafein yang berlebih.
9.Dapat menyebabkan gelisah , sulit tidur, tangannya basah karena keringat dingin dan jantung berdebar-debar.
10.Bagi wanita, terutama post menopause, ingatlah bahwa kafein merupakan musuh besar bagi tulang Anda! Sudah banyak laporan ilmiah yang menyebutkan efek kafein terhadap kejadian osteoporosis atau keropos tulang. Kafein bersifat menarik cadangan mineral kalsium dari tulang sehingga tulang menjadi keropos.
11.Dapat menurunkan berat badan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Quality advertising. Big traffic. Increase sales. Promote your website. Advertise your product to shoppers.