Minggu

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Konsep Perubahan Kimia

Efektivitas Pembelajaran Berbasis Multimedia pada Konsep Perubahan Kimia
A. Latar Belakang 
  Pemahaman konsep dalam kimia mencakup kemampuan menerjemahkan masalah kimia secara makroskopik (diamati), molekul (partikel), dan bentuk-bentuk simbolik. Siswa diminta untuk berpikir pada tingkat yang abstrak dan menjelaskan perubahan-perubahan pada tingkat yang abstrak tersebut dalam hal interaksi antara atom dan molekul. Namun, penelitian menunjukkan bahwa siswa tidak dapat menjelaskan kimia pada tingkat molekuler, bahkan ketika diminta untuk berpikir tentang hubungann atom dan molekul. Penelitian juga menunjukkan bahwa siswa sering menggunakan simbol tanpa pemahaman mereka, dan mengalami kesulitan dalam menggambarkan arti dari simbol-simbol tersebut.

Studi yang dilakukan oleh Nurrenberg dan Pickering (1987), Pickering (1992), dan Sawrey (1990) menunjukkan tingkat keberhasilan yang lebih tinggi untuk pertanyaan tradisional yang menggunakan simbol dan angka dibandingkan dengan pertanyaan konseptual melibatkan partikel. Studi-studi ini menunjukkan pentingnya pemahaman molekuler. Johnson menegaskan bahwa pembelajaran secara hapalan sekarang tampaknya tidak dapat memenuhi kebutuhan para pelajar dan tidak dapat meningkatkan pengajaran teori partikel. Akan tetapi, tekhnologi berbasis komputer menyediakan sarana ampuh untuk menjawab itu semua.
Computer memiliki kemampuan menampilkan sistem simbol dan teoritis. Bukti empiris menunjukkan beberapa sistem simbol meningkatkan proses belajar. Teori pengkodean ganda memberikan dasar untuk menggunakan beberapa sistem pembelajaran. Teori menunjukkan bahwa informasi yang disajikan dengan cara verbal dan saluran citra diproses secara terpisah. Pengolahan dual mengandaikan bahwa informasi lebih mudah untuk dipertahankan karena dua kode independen ditetapkan dalam memori jangka panjang (gambar dan semantik ). Jika kode memori ini dihubungkan, ini meningkatkan kemungkinan mengingat). Teori pengkodean ganda telah diuji di beberapa studi multimedia untuk menjelaskan bagaimana informasi disajikan sebagai animasi teks dan berinteraksi untuk menghasilkan pembelajaran. Penelitian telah menunjukkan bahwa, seperti dalam model pengkodean ganda, penggunaan gabungan teks dan animasi grafis membuat informasi lebih mudah diingat.
B. Rumusan masalah 
Berdasarkan latar belakang, maka pokok permasalahan utama pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana perolehan nilai siswa yang tidak menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia?
2. Bagaimana perolehan nilai siswa yang menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia?
3. Bagaimana perbandingan perolehan nilai siswa yang menggunakan multimedia dengan yang tidak menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia?
C. Tujuan penelitian
Tujuan pokok penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui perolehan nilai siswa yang tidak menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia
2. Untuk mengetahui perolehan nilai siswa yang menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia
3. Untuk mengetahui perbandingan perolehan nilai siswa yang menggunakan multimedia dengan yang tidak menggunakan multimedia pada pembelajaran perubahan kimia
D. Tinjauan teoritis
Sofwer Toolbook 7,0 merupakan sebuah aplikasi desain grafis untuk mengolah gambar, film, dan animasi sederhana.sehingga dalam pembelajaran kimia aflikasi ini sangat dibutuhkan untuk membantu materi-materi kimia yang sifatnya simbolis dan abstrak.
Perubahan kimia adalah bagian dari ilmu kimia yang mempelajari tentang perubahan suatu materi yang menghasilkan zat baru contohnya besi yang berkarat, pembakaran kertas, fotosintesis, pembuatan plastik dan sebagainya.
E. Metode penelitian 
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif, penelitian kelas yaitu penelitian yang ditunjukkan untuk mengatasi permasalahan di kelas, memperbaiki dan meningkatkan hasil pembelajaran. Di lakukan oleh guru sebagai peneliti atau peneliti berkolaborasi dengan guru.
adapun tahapan penelitian diuraikan sebagai berikut:
1. Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data
Pada tahap ini penarikan data dilakukan pada siswa SMP yang terdiri dari 49 siswa kelas VIII. Satu kelas (n ¼ 16) mewakili kelompok perlakuan dan dua lainnya kelas (n ¼ 16, n ¼ 17, ) masing-masing terdiri dari kontrol dan kelompok tidak berbeda signifikan dalam nilai-nilai ilmu pengetahuan
2. Instrumen Penelitian
Fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data adalah alat tulis pada tes tulis yaitu Test Reaksi Kimia dan prasyarat Konsep (TCR-PC), yang digunakan untuk menilai pemahaman konseptual dari semua peserta sebelum dan sesudah pengajaran. kedua yaitu wawancara terstruktur untuk memeriksa efek jangka panjang dari multimedia berbasis molekuler instruksi yang menekankan representasi.
Uji pada Reaksi Kimia dan konsep Prasyarat pada tes tulis berjumlah 30 soal (9 benar / salah dan 21 pilihan ganda) Pengujian termasuk 8 item pada prasyarat pengetahuan (zat murni, unsur-unsur / senyawa, atom / molekul) dan 22 item pada konsep-konsep yang berhubungan dengan reaksi kimia (fisik / kimia perubahan, persamaan kimia, kekekalan massa, menyeimbangkan persamaan kimia, bukti dan jenis reaksi kimia, energi dalam reaksi kimia, membatasi dan kelebihan reagen) dengan 1 poin untuk setiap item. Dua kategori item (standar dan molekul) yang dihasilkan untuk keperluan analisis dan makroskopik dan simbolis zat. (2 benar / salah dan 9 item pilihan ganda) lebih kecil khas dan diperlukan transformasi antara simbolik atau makroskopik dan molekuler representasi.
Wawancara terstruktur terdiri pertanyaan yang dirancang untuk menilai kemampuan siswa dalam meneliti perubahan yang dapat diamati secara simbolik dan tingkat molekuler
F. Hasil Penelitian
Analisis kovarians (ANCOVA) dilakukan untuk membandingkan kelompok-kelompok dalam bentuk posttest.Skor yang diperoleh dari TCR-PC, dengan menggunakan skor pretest sebagai covariate. Uji kinerja dianalisis dalam kaitannya dengan total nilai ujian, total skor yang diperoleh dari item standar dan total skor yang diperoleh dari item molekul (molekul). Skor rata-rata dan deviasi standar untuk total dan item molekuler dan kelompok instruksi biasa. Total ANCOVA hasilnya mengindikasikan bahwa kelompok-kelompok secara signifikan berbeda dari segi Total skor, F (1, 46) ¼ 8,361, p ¼ ,006, MSE ¼ 11,32, dan nilai Molecular, F (1, 46) ¼ 17,935, p ¼ .000, MSE ¼ 4.01. p ¼ ,000, MSE ¼ 4,01. Kelompok perlakuan dilakukan secara signifikan lebih tinggi daripada kelompok instruksi dalam hal Total nilai (M ¼ 17,12, SD 3,36 ¼ untuk perawatan dan SD ¼ 4,37 untuk kelompok reguler); dan Molekular skor (M ¼ 7,06, SD ¼ 2,26 dan Kelompok-kelompok tidak berbeda dari segi nilai diperoleh standar, F (1, 46) ¼ ,453, p ¼ ,504, MSE ¼ 6,66.
Hasilnya menunjukkan bahwa siswa yang menerima pembelajaran multimedia yang berbasis molekuler mengungguli siswa yang belajarnya biasa tanpa multimedia dalam hal Molekuler dan nilai skor total. Namun, kedua kelompok menunjukkan kinerja yang serupa dalam hal skor standar.
 Kelompok perbandingan berdasarkan data wawancara menunjukkan bahwa siswa kelompok perlakuan lebih nyaman dengan pernyataan molekul dibandingkan dengan siswa yang diterima secara pembelajaran teratur. Selain itu, selama wawancara, siswa dari kelompok perlakuan yang diamati untuk berbicara lebih banyak dan menghabiskan lebih banyak waktu mencoba untuk mencari tahu representasi molekul dibandingkan dengan siswa dari kelompok pembelajaran biasa yang cenderung memberikan sedikit atau tidak ada penjelasan untuk mereka
G. Kesimpulan 
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan multimedia dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi-materi kimia yang sifatnya abstrak khususnya konsep perubahan kimia, hal ini dibuktikan bahwa siswa dari kelompok perlakuan yang menerima pembelajaran konsep perubahan kimia dengan menggunakan multimedia nilainya lebih baik daripada siswa yang belajar konsep perubahan kimia dengan tidak menggunakan multimedia.
Hasil wawancara juga menunjukkan bahwa pengajaran dengan bantuan multimedia lebih efektif dan menarik hal ini dibuktikan dengan komentar siswa yang mengatakan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia mudah dimengerti, menyenangkan, menarik, dan membantu.
H. komentar
Dalam jurnal ini masalahnya cukup jelas yaitu meneliti tentang peranan multimedia dalam pembelajaran kimia dalam hal ini khusus konsep perubahan kimia.peneliti ingin mengetahui apakah dengan bantuan multimedia dalam menjabarkan simbol-simbol atau yang lainnya yang sifatnya abstrak dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep kimia (perubahan kimia). Peran multimedia jelas dibutuhkan karena ilmu kimia sifatnya abstrak. Tinggal guru yang memaksimalkan penggunaannya. Adapun metode penelitiannya cukup baik karena sipeneliti terjun langsung mewawancarai siswa dan memberikan soal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Quality advertising. Big traffic. Increase sales. Promote your website. Advertise your product to shoppers.