Selasa

nilai-nilai kebudayaan sunda yang makin menghilang


Kawan, apa mugkin kita sependapat dalam hal ini? Kebudayaan kita makin lama makin tersisihkan dan makin lama makin menghilang, benar gak? terutama kebudayaan sunda. Misalnya bahasa sunda. Orang sunda sekarang jarang bahkan mungkin gak ada yang berbicara bahasa sunda asli atau sundanya benar, dalam hal ini penulis sendiri juga ngakunya orang sunda tapi bahasa sunda halus mana bisa he...he...apalagi daerah perkotaan, bahasa sunda sudah terkontaminasi dengan bahasa indonesia atau inggris. Bukan apa-apa sih bahasa indonesia juga bahasa kita tapi sebagai warga sunda asli saya sangat prihatin malah anak-anak sekarang anak keturunan sangkuriang he..he..(baca : sunda ) kebanyakan dari lahir itu sudah diajari bahasa indonesia bukan bahasa sunda. Masalahnya karena kata sebagian orang tua mengatakan mereka takut mengajarkan bahasa sunda yang salah kepada anaknya hal ini disebabkan mereka juga jarang yang bisa bahasa sunda yang baik dan benar.nah lho...? menurut penulis sendiri bahasa indonesia gak perlulah di ajari soalnya seiring waktu mereka juga pasti bisa dapatkan di bangku sekolahnya
Padahal menurut penulis bahasa sunda itu penting di ketahui, terutama oleh orang sunda asli karena bagaimanapun kita sebagai warga sunda asli harus melestarikan kebudayaan nenek moyang kita. Apa yang akan dikatakan oleh Eyang Sangkuriang nanti kalau ternyata kita orang sunda lupa bahasa sendiri. Masa katanya kita yang orang sunda jika ingin mempelajari bahasa sunda asli mesti pergi ke belanda, nah lho...why? because nenek moyang belanda itu dulunya kan pernah ngejajah negeri kita tercinta, sehingga mereka pintar bahasa sunda dan katanya bahasa sunda disana di pelajari. So kita harus kesana jika kita mo belajar bahasa sunda yang baik dan benar atau anda munkin sedang mo nyusun skripsi tentang sastra sunda so mesti ke Belanda. Jangan gila dong...!! begitu Om ivan Gunawan bilang. Ya iyalah masa kita asli yang punya, mesti belajar keorang lain. But itulah realitanya. Pengen nangis ya hik...hik...!!
Menurut pengamatan penulis, kebudayaan sunda kita itu makin hari makin tertelan bumi, coba saja dengan tari Jaipongan misalnya, sekarang tari jaipongan justru banyak terkontaminasi oleh tarian- tarian dangdut. Jarang sekali orang sunda yang bisa tari Jaipongan ada juga yang bisa tapi mereka kadang cari pola tarian sendiri bukan sesuai pola tarian aslinya. Saya pun yang mengaku orang Sunda asli di besarkan di Tatar Sunda gak bisa itu namanya tari Jaipongan.

Selain bahasa, tari Jaipongan, ternyata masih ada yang lainnya misalnya Tatarucingan atau Pupuh. Orang sunda sekarang jarang yang bisa Tatarucingan atau Pupuh, padahal dulu waktu kecil penulis masih ingat kalau lagi musim panen padi suka tatarucingan atau nyanyi lagu Pupuh, Pupuh Maskumambang, Mijil, Asmarandana, Pucung, dan Dangdanggula. Sambil mainin orang-orangan sawah.Tapi sekarang anak kecil atau orang dewasa sekalipun mana hapal dan mungkin tidak kenal apa itu Pupuh. Sekarang Pupuh anak kecil di ganti dengan lagu-lagu modern seperti lagu Raja, Slank, The Virgin, The Rock dan banyak lagi yang lainnya. Benarkah nilai-nilai kebudayaan orang sunda sudah tergeser atau mulai tersingkirkan? Menyanyi apa saja sih boleh, berbahasa atau menari apa saja pun boleh tapi apakah pantas kita melupakan nilai-nilai kebudayaan kita, yang sudah lama nenek moyang kita wariskan? Yang seharusnya kita jaga, kita kembangkan, kita lestarikan? Lantas nilai nilai kebudayaan sunda apalagi yang akan kita wariskan pada anak cucu kita dimasa yang akan datang? Kalau yang selama ini nenek moyang kita wariskan pun sudah mulai menghilang dari pandangan mata kita, apa yang mesti kita ceritakan pada anak-anak kita nanti, cerita Power Rangerkah atau cerita Sangkuriangkah? Kitalah yang jadi penentunya....jangan sampai kita menjadi kacang lupa akan kulitnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Quality advertising. Big traffic. Increase sales. Promote your website. Advertise your product to shoppers.