Senin

Mengenal Gangguan Haid



Secara berkala, wanita normal mengalami haid secara teratur. Namun adakalanya, siklus haid ini berjalan tidak normal. Bahkan, kadang muncul nyeri luar biasa yang diiringi keluhan-keluhan lain. Kapan kita perlu ‘curiga’ dengan gangguan haid ?
Pendarahan haid yang normal berlangsung kurang lebih 2 sampai 6 hari. Sementara sejak hari ke-5 sampai ke-14 dinamakan fase proliferasi, dan berlangsung setelah pendarahan berakhir sampai saat ovulasi (sel telur matang dan siap dibuahi). Dalam fase ini terjadi pematangan folike dalam rahim diiringi pengecilan serviks (mulut rahim).

Pada hari ke-14 ovarium (indung telur) mematangkan sel telur yang siap untuk dibuahi. Peristiwa ini disebut ovulasi. Pada saat ini suhu basal wanita meningkat kira-kira 0,05 oC. Selama masa ini pula getah mulut rahim menjadi encer dan bening, dan mulut rahim sedikit terbuka hingga memungkinkan sprema masuk kedalam.
Fase selanjutnya adalah fase sekresi, berlangsung pada hari ke-14 sampai 28. Pada masa ini, rahim semakin menyiapkan diri untuk proses kehamilan. Pada hari ke-22, apabila terjadi proses pembuahan (pertemuan antara sel telur dengan sperma) terjadilah penempatan zigot (bakal jenin) pada dinding rahim. Bila tidak terjadi pembuahan, lapisan dinding rahim meluruh dan timbul pendarahan yang disebut haid.


Gangguan siklus dan jumlah

Proses ini berlangsung secara rutin setiap bulan pada setiap wanita normal. Umumnya tak ada keluhan berarti berkaitan dengan kedatangan tamu bulanan ini kecuali sedikit mulas atau ketidakstabilan emosi. Tetapi ada pula wanita yang memiliki keluhan lebih mendalam karena proses haidnya sudah dirasakan ‘bermasalah’ baik siklusnya, jumlah darahnya atau nyerinya. Secara umum, gangguan siklus dan jumlah darah haid terbagi dua, yaitu :
1. Gangguan ritmus yang dilihat dari ritmenya. Bisa berupa polimenorea (sering atau kurang dari 25 hari), oligomenorea (jarang atau lebih dari 31 hari), tidak teratur, atau malah amenorea (tidak haid). Normalnya, siklus haid adalah 25 – 31 hari.

2. Gangguan pendarahan yang dilihat dari jumlah darah. Bisa berupa haid dengan pendarahan yang sedikit (hipomenorea), dengan indikasi menghabiskan kurang dari dua pembalut setiap hari, haid dengan pendarahan yang banyak (hipermenorea) yang menghabiskan lebih dari lima pembalut setiap hari, haid dengan waktu lama(menoragiae) atau haid dengan pendarahan bercak (spotting). Normalnya, wanita haid menghabiskan 2 – 5 pembalut setiap hari.

Meski demikian, ritme dan jumlah pendarahan haid abnormal ini sebenarnya umum terjadi pada wanita menjelang haid pertama kali (perimenars) atau wanita menjelang menopause dan pasca menopause (usia 40-52 tahun). Gejalanya, siklus tidak teratur baik dalam jumlah maupun lamanya. Namun gangguan haid yang terjadi pada usia ini jarang membutuhkan pengobatan, kecuali kalau pendarahan tersebut sampai menyebabkan anemia atau amenorea. Tetapi, gangguan haid diluar batas itu harus cepat diwaspadai. Karena gangguan haid pada masa ini seringkali berhubungan dengan masalah dalam rahim atau masalah hormonal, sehingga wanita yang mengalami gangguan haid ini disarankan untuk cepat berkonsultasi ke dokter.
Pendarahan haid yang jumlahnya banyak (6-7 hari) dan perlu menghabiskan 5-6 pembalut setiap hari, diperkirakan penyebabnya adalah kelainan pada rahim, kelainan darah atau gangguan hormon. Pemakaian alat kontrasepsi hormonal (pil, suntik, susuk) pun banyak memiliki pengaruh pada ketidakstabilan pada wanita hingga bisa terjadi pendarahan yang banyak. Sementara haid dengan jumlah darah sedikit (selama 1-2 hari saja dan membutuhkan 1-2 pembalut saja) diduga penyebabnya adalah masalah hormonal.
Sementara amenorea adalah keadaan dimana seorang wanita tidak haid lebih dari tiga bulan, baik yang bersifat normal atau penyakit. Amenorea normal terdapat pada masa pra-pubertas, kehamilan, menyusui, dan pasca-menopause. Amenorea yang tidak normal atau berupa penyakit, misalnya bila ada tanda-tanda kelaki-lakian (maskulinisasi), ada cacat bawaan, infertilitas, atau seiring penyakit TBC, lever, kencing manis, kanker dan lain-lain.

Nyeri dan sindrom pra-haid

Gangguan lain yang cukup mengganggu wanita adalah nyeri haid (dismenorea) dan biasanya timbul menjelang atau selama haid. Seorang wanita dinyatakan mengalami nyeri haid bila ia sampai tidak dapat bekerja seperti biasanya dan harus tidur. Nyeri yang terjadi sering bersamaan daengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan dan lekas marah. Nyeri tersebut dirasakan di bagian perut, dan kadang terasa sangat sakit (kolik).
Nyeri haid ini ada yang dirasakan setelah haid berlangsung normal berbilang bulan atau tahun dan dinamakan nyeri sekunder. Tetapi ada pula yang sudah dirasakan sejak seorang wanita mengalami haid pertama kali (disebut nyeri haid primer). Yang paling sering, nyeri haid sekunder merupakan gejala kanker rahim (endometriosis) atau infeksi kronik alat genital bagian dalam. Wanita dengan endometriosis juga sering mengeluh saat senggama, nyeri saat buang air besar dan sulit hamil (infertil). Kadang-kadang, pada wanita tertentu, pada saat haid juga akan mengeluarkan darah dari paru-paru, mata atau dari pusar.
Sementara nyeri haid primer belum diketahui sebabnya. Tetapi diduga faktor psikis si wanita berperan besar pada timbulnya nyeri. Yang terbaik, wanita yang mengalami nyeri haid segera ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Selain nyeri, ada gangguan lain yang disebut sindrom pra-haid dengan beberapa keluhan, seperti lekas lelah, cepat tersinggung, depresi, sakit kepala (migren), mata berkunang-kunang, kaki bengkak, rasa tidak enak di perut, juga nyeri di payudara (mastitis). Penyebab sindrim pra-haid belum diketahui secara pasti. Namun, sementara ini para ahli menduga diakibatkan peningkatan hormon prolaktin atau pengaruh hormon estrogen yang berlebihan. Umumnya, wanita yang sering mengalami gangguan ini adalah wanita bertubuh kurus.

Menurut Islam

Dalam Islam, haid terkait dengan masalah hukum. Saat sedang haid, wanita tidak wajib menjalankan ibadah mahdhah (wajib), seperti shalat, shaum dan lain-lain. Untuk itu, kita perlu memahami penetapan dasar hukum haid. Pemahaman itu penting untuk menetapkan mana yang termasuk darah haid dan mana yang bukan. Pada dasarnya, darah yang keluar dari rahim seorang wanita terbagi menjadi dua macam, yaitu :
1. Darah haid dan nifas
Darah haid adalah darah yang keluar dari rahim wanita secara fisiologis (normal), terkait dengan fungsi reproduksinya. Sedangkan darah nifas adalah darah yang keluar dari rahim wanita setelah melahirkan. Proses ini juga merupakan proses normal yang terkait dengan fungsi reproduksi wanita. Bagi wanita yang sedang haid dan nifas, tidak wajib menjalankan ibadah khusus (mahdhah), sesuai firman Allah pada surat al-Baqarah ayat 222 :
“Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah : haid itu adalah suatu kotoran. Oleh karena itu hendaklah kamu menjauhi diri dari wanita sewaktu haid dan janganlah kamu mendekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu ditempat yang telah diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang mensucikan diri”.
2. Darah istihadhah
Darah istihadhah adalah darah yang keluar dari rahim seorang wanita karena penyakit. Wanita yang sedang berdarah penyakit tetap wajib mengerjakan semua ibadah sebagaimana ketetapan hukum wajib atas orang yang berpenyakit lain. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW :
“Sesungguhnya Fatimah binti Abi Hubaisy telah berdarah penyakit, kata Rasulullah kepadanya : Sesungguhnya darah haid itu hitam warnanya dikenal oleh kaum wanita, maka apabila darah semacam itu ada, hendaknya engkau tinggalkan.Apabila darah itu tidak seperi itu, hendaklah engkau berwudhu dan shalat”.
Karena haid terkait dengan ibadah wajib, maka waspadalah. Jangan sampai gangguan haid yang sebenarnya merupakan alarm bagi adanya penyakit yang lebih serius kita abaikan begitu saja. Darah istihadhah pun lantas kita anggap darah haid, padahal konsekuensinya dalam pelaksanaan ibadah haji berbeda.


-- ooooo --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Quality advertising. Big traffic. Increase sales. Promote your website. Advertise your product to shoppers.