A. Mesir
1) Latar belakang Islam di Mesir
Mesir pernah diduduki oleh beberapa kerajaan yaitu dimulai dari masa Firaun, Yunani, dan Romawi, Khulafa Rasyidin, Umayah, Abbasiyah, Mamlukiyah dan Usmaniyah. Menurut A.J.Butler, penduduk negara atau kerajaan tersebut telah menyebabkan Mesir jatuh dalam situasi yang tidak menguntungkan bahkan seluruh organisasi pemerintahan di Mesir diarahkan dengan tujuan memeras keuntungan bangsa terjajah untuk kepentingan penguasanya.
Disatu sisi banyaknya negara yang menguasai Mesir membawa nilai-nilai positif, tetapi dipihak lain mau tidak mau disitu telah terjadi asimilasi budaya dan politik. Lebih dahsyat lagi asimilasi ini terjadi dalam aspek perundang-undangannya. Mereka membentuk pengadilan-pengadilan negeri dan memberlakukan hukum barat daripada hukum islam.
Mesir memulai jaman modern ketika terjadi peperangan antara barat (Perancis) dan Mesir dengan ekspedisi Napoleon Bonaparte tahun 1798. Tiga tahun kemudian pemerintahan Mesir diganti dengan Muhammad Ali Pasya sebagai gubernur Turki Usmani yang mendapat otonomi atas wilayah tersebut. Ia memulai memodernisir Mesir terutama dibidang militer, dan berkuasa hingga tahun 1848. Yang kemudian diganti oleh anaknya, Ibrahim Pasya.
Tahun1882 terjadi pemberontakan Urabi Pasya terhadap Inggris yang menguasai Mesir. Negeri lembah nil itu baru merdeka dari Inggris tahun 1922. Keturunan Muhammad Ali Pasya berkuasa di Mesir hingga tahun 1953, ketika Mesir dipimpin oleh raja Faruq yang dimakzulkan itu. Kemudian diganti oleh Muhammad Naguib dan Mesir berubah menjadi republik. Ia memerintah hingga tahun 1956, kemudian Mesir dipimpin oleh Gamal Abdul Nasser. Ia menggalang persatuan dengan Syria yang diberi nama republik persatuan Arab. kemudian diganti oleh presiden Anwar Sadat sampai tahun 1981 dan digantilah oleh presiden Husni Mubarak hingga kini
2) Raja-raja yang berkuasa pada periode Mesir modern
Muhammad Ali Pasya 1798-1848
Ibrahim Pasya 1848-1953
Raja Faruq, Muhammad Naguib 1953-1956
Gamal Abdul Nasser 1956-1970
Anwar Sadat 1970-1981
Husni Mubarak 1981-1996
3) Perkembangan Islam di Mesir
Mesir mengalami pembaruan besar-besaran pada abad ke-19. Pembaruan ini telah memperkenalkan Mesir pada kemajuan barat dan juga system ekonominya. Bidang pendidikan mendapat perhatian utama dengan dikirimkannya pelajr mesir ke Eropa dan diterjemahkannya literature modern kedalam bahasa Arab. Ekonomi mesir juga menjadi semakin terkait dengan system ekonomi Eropa karena orientasi ekspor dan pembiayaan pembangunan. Namun Mesir harus menanggung beban keuangan berat, sehingga pada tahun 1875 mesir terpaksa menerima nasihat otoritas moneter asing dalam pengelolaan ekonomi demi memenuhi kewajiban membayar utang luar negeri yang membengkak.
Campur tangan asing dalam ekonomi Mesir dan bidang-bidang lain akhirnya menimbulkan keresahan luas. Sebagai bukti dengan timbulnya unjuk rasa besar-besaran pada tahun 1879 dan pemberontakan tahun 1881 yang dilakukan oleh para perwira tentara dibawah pimpinan ahmad urabi. Akibatnya, Mesir diduduki inggris sejak tahun 1882. Kemudian ada pebruari 1922 Mesir telah dinyatakan merdeka, walau inggris masih tetap memainkan peranan penting dalam beberapa bidang, terutama pertahanan sampai dengan keberhasilan”kelompok perwira” pada proklamasi tahun 1952 yang mengubah Mesir menjadi sebuah republik.
Dengan semakin kuatnya pengaruh Inggris di Mesir sejak pertengahan abad ke 19, Sudan juga mengalami hal yang identik,. Keberhasilan gerakan Mahdi di Sudan selama hampir 25 tahun terakhir abad ke 19 sebenarnya menunjukkan upaya melawan pengaruh luar. Namun kekalahan gerakan Mahdi pada tahun 1899 telah mendorong Inggris untuk menjadikan Sudan sebagai wilayah jajahan dengan menggunakan topeng penguasa Mesir. Dengan beberapa perubahan hubungan ini bertahan sampai dengan diproklamasikannya sudan sebagai Negara merdeka pada 1 januari 1956.
Sekilas sejarah Mesir sampai periode modern dapat diuraikan sebagai berikut:
• 1879 : Demonstrasi besar di Kairo
• 1881 : Ahmad Urabi merebut kantor kementrian peperangan
• 1882 : Inggris de facto menguasai Mesir
• 1899 : Mesir disatukan dengan Sudan
• 1906 : Masyarakat Mesir bersatu mengutuk tentara Inggris
• 1922 : Mesir merdeka
• 1923 : Konstitusi diumumkan
1) Latar belakang Islam di Mesir
Mesir pernah diduduki oleh beberapa kerajaan yaitu dimulai dari masa Firaun, Yunani, dan Romawi, Khulafa Rasyidin, Umayah, Abbasiyah, Mamlukiyah dan Usmaniyah. Menurut A.J.Butler, penduduk negara atau kerajaan tersebut telah menyebabkan Mesir jatuh dalam situasi yang tidak menguntungkan bahkan seluruh organisasi pemerintahan di Mesir diarahkan dengan tujuan memeras keuntungan bangsa terjajah untuk kepentingan penguasanya.
Disatu sisi banyaknya negara yang menguasai Mesir membawa nilai-nilai positif, tetapi dipihak lain mau tidak mau disitu telah terjadi asimilasi budaya dan politik. Lebih dahsyat lagi asimilasi ini terjadi dalam aspek perundang-undangannya. Mereka membentuk pengadilan-pengadilan negeri dan memberlakukan hukum barat daripada hukum islam.
Mesir memulai jaman modern ketika terjadi peperangan antara barat (Perancis) dan Mesir dengan ekspedisi Napoleon Bonaparte tahun 1798. Tiga tahun kemudian pemerintahan Mesir diganti dengan Muhammad Ali Pasya sebagai gubernur Turki Usmani yang mendapat otonomi atas wilayah tersebut. Ia memulai memodernisir Mesir terutama dibidang militer, dan berkuasa hingga tahun 1848. Yang kemudian diganti oleh anaknya, Ibrahim Pasya.
Tahun1882 terjadi pemberontakan Urabi Pasya terhadap Inggris yang menguasai Mesir. Negeri lembah nil itu baru merdeka dari Inggris tahun 1922. Keturunan Muhammad Ali Pasya berkuasa di Mesir hingga tahun 1953, ketika Mesir dipimpin oleh raja Faruq yang dimakzulkan itu. Kemudian diganti oleh Muhammad Naguib dan Mesir berubah menjadi republik. Ia memerintah hingga tahun 1956, kemudian Mesir dipimpin oleh Gamal Abdul Nasser. Ia menggalang persatuan dengan Syria yang diberi nama republik persatuan Arab. kemudian diganti oleh presiden Anwar Sadat sampai tahun 1981 dan digantilah oleh presiden Husni Mubarak hingga kini
2) Raja-raja yang berkuasa pada periode Mesir modern
Muhammad Ali Pasya 1798-1848
Ibrahim Pasya 1848-1953
Raja Faruq, Muhammad Naguib 1953-1956
Gamal Abdul Nasser 1956-1970
Anwar Sadat 1970-1981
Husni Mubarak 1981-1996
3) Perkembangan Islam di Mesir
Mesir mengalami pembaruan besar-besaran pada abad ke-19. Pembaruan ini telah memperkenalkan Mesir pada kemajuan barat dan juga system ekonominya. Bidang pendidikan mendapat perhatian utama dengan dikirimkannya pelajr mesir ke Eropa dan diterjemahkannya literature modern kedalam bahasa Arab. Ekonomi mesir juga menjadi semakin terkait dengan system ekonomi Eropa karena orientasi ekspor dan pembiayaan pembangunan. Namun Mesir harus menanggung beban keuangan berat, sehingga pada tahun 1875 mesir terpaksa menerima nasihat otoritas moneter asing dalam pengelolaan ekonomi demi memenuhi kewajiban membayar utang luar negeri yang membengkak.
Campur tangan asing dalam ekonomi Mesir dan bidang-bidang lain akhirnya menimbulkan keresahan luas. Sebagai bukti dengan timbulnya unjuk rasa besar-besaran pada tahun 1879 dan pemberontakan tahun 1881 yang dilakukan oleh para perwira tentara dibawah pimpinan ahmad urabi. Akibatnya, Mesir diduduki inggris sejak tahun 1882. Kemudian ada pebruari 1922 Mesir telah dinyatakan merdeka, walau inggris masih tetap memainkan peranan penting dalam beberapa bidang, terutama pertahanan sampai dengan keberhasilan”kelompok perwira” pada proklamasi tahun 1952 yang mengubah Mesir menjadi sebuah republik.
Dengan semakin kuatnya pengaruh Inggris di Mesir sejak pertengahan abad ke 19, Sudan juga mengalami hal yang identik,. Keberhasilan gerakan Mahdi di Sudan selama hampir 25 tahun terakhir abad ke 19 sebenarnya menunjukkan upaya melawan pengaruh luar. Namun kekalahan gerakan Mahdi pada tahun 1899 telah mendorong Inggris untuk menjadikan Sudan sebagai wilayah jajahan dengan menggunakan topeng penguasa Mesir. Dengan beberapa perubahan hubungan ini bertahan sampai dengan diproklamasikannya sudan sebagai Negara merdeka pada 1 januari 1956.
Sekilas sejarah Mesir sampai periode modern dapat diuraikan sebagai berikut:
• 1879 : Demonstrasi besar di Kairo
• 1881 : Ahmad Urabi merebut kantor kementrian peperangan
• 1882 : Inggris de facto menguasai Mesir
• 1899 : Mesir disatukan dengan Sudan
• 1906 : Masyarakat Mesir bersatu mengutuk tentara Inggris
• 1922 : Mesir merdeka
• 1923 : Konstitusi diumumkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar